Rabu, 05 Mei 2010

Praktikum Mengamati Jaringan Tumbuhan

Tujuan:
Mengidentifikasi berbagai jaringan pada tumbuhan.

Alat dan Bahan:
Batang bunga sepatu, mikroskop, gelas benda, gelas penutup, pipet tetes, silet, dan air.

Cara Kerja:
- Buatlah irisan melintang setipis mungkin dari batang bunga sepatu menggunakan silet.
- Letakkan irisan tersebut di atas gelas benda kemudian beri setetes air. Tutup irisan tersebut dengan gelas penutup.
- Amati irisan tersebut menggunakan mikroskop.

Catatan: Pada irisan tersebut akan ditemukan bermacam-macam jaringan, seperti epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, xilem, kambium, floem, dan empulur.

Selasa, 04 Mei 2010

Macam-Macam Jaringan Tumbuhan (2)

b. jaringan Dewasa (Permanen)

Jaringan dewasa terdiri atas sel-sel yang sudah tidak membelah dan telah mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa meliputi beberapa jaringan berikut.

1) Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung berfungsi melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan. Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan epidermis dan jaringan gabus.
Jaringan epidermis tersusun rapat dan terletak di permukaan tubuh tumbuhan. Selain sebagai pelindung, jaringan epidermis juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat. Epidermis di permukaan daun dan batang biasanya dilapisi kutikula. Sebagian sel-sel epidermis berkembang menjadi alat-alat tambahan seperti stomata dan trikomata. Stomata berfungsi untuk pertukaran zat, sedangkan trikomata berfungsi mengurangi penguapan. Adapun jika epidermis, hilang, rusak, mati, atau tidak aktif lagi maka fungsi epidermis digantikan oleh jaringan gabus.

2) Jaringan Dasar (Parenkim)
Parenkim disebut juga jaringan dasar karena terletak hampir di semua bagian tumbuhan. Parenkim juga berfungsi sebagai jaringan penyimpan makanan cadangan. Ciri-ciri parenkim sebagai berikut.
- Berbentuk polihedral.
- Dinding sel tipis dan mempunyai vakuola besar.
- Terdiri atas sel-sel hidup.
- Letak sel-selnya renggang sehingga mempunyai banyak ruang antarsel. Ruang antarsel ini digunakan untuk pertukaran gas.

3) Jaringan Penguat (Mekanik)
Jaringan penguat pada tumbuhan berfungsi untuk memperkokoh tubuh tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penguat dibagi menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
Ciri-ciri jaringan kolenkim sebagai berikut.
- Umumnya terletak di bawah epidermis batang, tangkai daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun.
- Dinding selnya mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa.
- Dinding selnya mengalami penebalan setempat di dinding selnya.
- Merupakan penguat utama organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
Ciri-ciri jaringan sklerenkim sebagai berikut.
- Hanya terdapat pada jaringan tumbuhan yang tidak aktif mengadakan pertumbuhan dan perkembangan.
- Terdiri atas sel-sel mati.
- Dinding selnya tebal dan kuat karena mengandung lignin.

4) Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut dibedakan menjadi jaringan xilem dan jaringan floem. Xilem berfungsi mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun. Adapun floem berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Macam-Macam Jaringan Tumbuhan (1)

Jaringan pada tumbuhan ada dua macam yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.

a. Jaringan Meristem (Embrional)
Jaringan meristem disebut juga jaringan muda karena terdiri atas sel-sel yang masih muda, belum mengalami diferensiasi, dan aktif membelah diri. Berdasarkan letaknya pada batang, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
1) Meristem lateral, terdapat di kambium dan kambium gabus.
2) Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan dewasa, misal di pangkal ruas batang.
3) Meristem apikal, terdapat di ujung batang atau ujung akar.

Sementara itu, berdasarkan asal terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1) Meristem primer, berasal dari sel-sel embrional yang merupakan kelanjutan dari kegiatan embrio atau lembaga. Jaringan ini terdapat di ujung batang dan ujung akar. Meristem primer terdiri atas daerah protoderma (bakal epidermis), prokambium (bakal kambium), dan meristem dasar (bakal parenkim).
2) Meristem sekunder, berasal dari jaringan dewasa yang telah terhenti pertumbuhannya, tetapi kemudian menjadi embrional kembali. Contoh: kambium gabus.